Minyak Naik Hampir Sentuh USD 95 per Barel
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Harga minyak dunia pada perdagangan Senin mendekati level USD 95 per barel di awal sesi perdagangan. Kenaikan harga minyak dunia ini dipengaruhi oleh ekspektasi defisit pasokan yang berasal dari pengurangan produksi yang berkepanjangan oleh Arab Saudi dan Rusia serta lemahnya produksi minyak.
Mengutip CNBC, Selasa (19/9/2023), harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan global naik 64 sen menjadi USD 94,57 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik USD 1,24 menjadi USD 92,02 per barel.
Arab Saudi dan Rusia bulan ini memperpanjang pengurangan pasokan gabungan sebesar 1,3 juta barel per hari (bpd) hingga akhir tahun.
Sementara itu, Badan Informasi Energi AS dalam laporannya menyebutkan bahwa produksi minyak AS dari wilayah penghasil serpih terbesar juga diperkirakan turun selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Oktober ke level terendah sejak Mei 2023.
Pembelaaan Arab Saudi
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman pada hari Senin membela pemotongan pasokan pasar minyak oleh OPEC+, dengan mengatakan bahwa pasar energi internasional memerlukan regulasi yang lebih ringan untuk membatasi volatilitas.
Ia juga memperingatkan ketidakpastian mengenai permintaan Tiongkok, pertumbuhan Eropa, dan tindakan bank sentral untuk mengatasi inflasi.
Harga minyak Brent dan WTI telah naik selama tiga minggu berturut-turut dan menyentuh level tertinggi sejak November dan berada di jalur kenaikan kuartalan terbesar sejak invasi Rusia ke Ukraina pada kuartal I 2022.
Harga minyak Brent diperdagangkan di wilayah overbought selama tujuh sesi berturut-turut, sementara WTI diperdagangkan di wilayah overbought untuk sesi kelima berturut-turut.
Aksi Ambil Untung Pelaku Pasar
Wakil Presiden BOK Financial Dennis Kissler menjelaskan, pelaku pasar juga melakukan beberapa aksi ambil untung.
Citi pada hari Senin menjadi bank terbaru yang memperkirakan bahwa harga Brent bisa melebihi USD 100 per barel tahun ini.
Chief Executive Chevron Mike Wirth juga mengatakan dalam wawancara dengan Bloomberg News bahwa menurutnya harga minyak akan melampaui USD 100 per barel.
Pemangkasan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia dapat menyebabkan defisit 2 juta barel per hari pada kuartal IV, dan penurunan persediaan selanjutnya dapat menyebabkan pasar terkena lonjakan harga lebih lanjut pada tahun 2024, kata analis ANZ.
Sumber
liputan6.com
best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best profit futures
Arab Saudi dan Rusia bulan ini
memperpanjang pengurangan pasokan gabungan sebesar 1,3 juta barel per hari (bpd) hingga akhir tahun.
Comentários