Minyak Dunia Naik Dibayangi Inflasi
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Harga minyak dunia menguat pada awal perdagangan meski masih menuju kerugian mingguan pertama dalam tiga pekan. Pemicu kenaikan harga minyak, kekhawatiran tentang inflasi dan lockdown COVID China yang memperlambat pertumbuhan global melebihi kekhawatiran tentang berkurangnya pasokan bahan bakar dari Rusia.
Melansir laman Financialpost yang melansir Reuters, Jumat (13/5/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik 97 sen, atau 0,9 persen menjadi USD 108,42 per barel.
Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD 1 atau 0,9 persen menjadi USD 107,13 per barel. PT Bestprofit Futures
Namun, kedua kontrak acuan berada di jalur untuk mencatat penurunan pada minggu ini, dengan Brent akan turun lebih dari 3 persen dan WTI lebih dari 2 persen.
Pasar terus didorong dan ditarik oleh prospek larangan Uni Eropa (UE) terhadap pasokan minyak Rusia yang melemahkan dan kekhawatiran tentang permintaan yang terhambat oleh pertumbuhan global yang lebih lemah, inflasi, dan pembatasan Covid-19 di China.
"Faktor kekhawatiran permintaan (harga minyak) telah tumbuh sedikit," kata Analis Komoditas dari Commonwealth Bank Vivek Dhar.
Inflasi dan kenaikan suku bunga yang agresif telah mendorong Dolar Amerika Serikat (AS) masuk ke level tertinggi dalam 20 tahun.
Kondisi ini membatasi kenaikan harga minyak dunia karena dolar yang kuat membuat minyak lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Sorotan Analis
Analis, bagaimanapun, terus fokus pada prospek larangan Uni Eropa pada minyak Rusia, setelah Moskow memberlakukan sanksi minggu ini pada unit Eropa milik negara Gazprom dan setelah Ukraina menghentikan rute transit gas.
"Minyak mendapat dukungan dari kekhawatiran pasokan karena Rusia mengambil langkah maju untuk mempersenjatai energi," kata Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes.
Sebuah laporan Badan Energi Internasional pada hari Kamis menyoroti faktor-faktor duel di pasar, mengatakan peningkatan produksi minyak di Timur Tengah dan Amerika Serikat dan perlambatan pertumbuhan permintaan “diharapkan untuk menangkis defisit pasokan akut di tengah gangguan pasokan Rusia yang memburuk. ”
Badan tersebut mengatakan melihat produksi dari Rusia turun hampir 3 juta barel per hari (bph) mulai Juli, atau sekitar tiga kali lebih banyak daripada yang saat ini dipindahkan, jika sanksi untuk perangnya terhadap Ukraina diperluas atau jika mereka menghalangi pembelian lebih lanjut.
Sumber
liputan6.com
best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments