Minyak Brent Lompat ke USD 96,16
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Harga minyak naik pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta), menguat setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk keempat kalinya tahun ini, meskipun patokan minyak mentah akhirnya menetap dalam kisaran perdagangan sepanjang hari.
Pasar sebelumnya didukung oleh penurunan lain dalam persediaan minyak Amerika Serikat (AS) karena kilang mengambil aktivitas menjelang pemanasan musim dingin.
Dikutip dari CNBC, Kamis (3 /11/2022) harga minyak mentah Brent ditutup naik USD 1,51 atau 1,6 persen menjadi USD 96,16. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik USD 1,63 atau 1,8 persen menjadi USD 90. Best Profit
Bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, melanjutkan upayanya untuk menurunkan inflasi, meskipun bank sentral mengisyaratkan bahwa kenaikan di masa depan mungkin dalam peningkatan yang lebih kecil setelah beberapa kali kenaikan suku bunga.
Tjhe Fed telah menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi yang telah mencapai level tertinggi dalam 4 dekade. Sejauh ini pergerakannya tidak mempengaruhi pasar tenaga kerja yang kuat.
Menurut data federal, stok minyak mentah AS turun sekitar 3,1 juta barel pada minggu ini. Persediaan bensin turun, sementara stok sulingan naik hanya sedikit menjelang musim pemanasan utama, ketika permintaan diperkirakan akan meningkat.
Persediaan AS tetap rendah di sebagian besar produk, mengkhawatirkan analis yang percaya bahwa akhir rilis cadangan strategis AS yang akan datang akan menghilangkan sumber pasokan yang akan semakin memperketat pasar.
“Setiap minggu yang berlalu, AS menarik persediaan hidrokarbon, dan itu mengarah pada pertanyaan ke mana industri akan berubah ketika tidak ada lagi pasokan dari pelepasan cadangan minyak strategis,” kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.
“Itulah sebabnya kami melihat ada dukungan terhadap harga minyak," lanjut dia.
Embargo Uni Eropa
Output dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) turun pada Oktober untuk pertama kalinya sejak Juni, selain memompa 1,36 juta barel per hari di bawah targetnya.
Potensi gangguan dari embargo Uni Eropa pada minyak Rusia yang akan dimulai pada 5 Desember juga menopang pasar. Larangan itu, sebagai reaksi atas invasi Rusia ke Ukraina, akan diikuti dengan penghentian impor produk minyak pada Februari.
Hal ini diperkirakan akan membatasi kemampuan Rusia untuk mengirimkan minyak mentah dan produk ke seluruh dunia, dan karena itu dapat memperketat pasar.
Kebijakan nol-COVID China telah menjadi faktor utama dalam menjaga harga minyak karena lockdown berulang telah memperlambat pertumbuhan dan mengurangi permintaan minyak.
Catatan yang belum diverifikasi di media sosial mengatakan pemerintah China akan mempertimbangkan cara untuk melonggarkan aturan COVID-19 mulai Maret mendatang, yang berpotensi meningkatkan permintaan di pengguna minyak nomor 2 dunia itu.
Sumber
liputan6.com
best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments